POLMAN, Infosulbar.com — Seorang tahanan di Polres Polewali Mandar (Polman) dilaporkan meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2024. Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan bahwa Propam Polda Sulawesi Barat (Sulbar) sedang menyelidiki penyebab kematian tahanan tersebut.
“Iya benar, ada tahanan yang meninggal di Polres Polman. Saat ini, kasusnya sedang dalam penyelidikan oleh Propam Sulbar untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya,” ungkap Kapolres AKBP Anjar Purwoko dalam konferensi pers, Kamis, (12/9/24).
Kapolres menegaskan komitmen Polres Polman dalam menjalankan proses penyelidikan yang transparan. Sesuai dengan instruksi Kapolda Sulbar, Irjen Pol Adang Ginanjar, seluruh proses akan dilakukan tanpa intervensi.
Kapolres juga memastikan bahwa jika ditemukan pelanggaran oleh anggotanya, sanksi tegas akan diberikan tanpa kompromi.
“Jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggota kami, kami akan mengambil tindakan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.
Kejadian ini memicu perhatian publik setelah tahanan berinisial R, warga Dusun Tatamu, Desa Ihing, Kecamatan Bulo, ditemukan tewas. R ditangkap dengan tuduhan pencurian biji kakao di Desa Bussu, Kecamatan Tapango.
Namun, pernyataan dari ibu korban, Nasriah, menambah kontroversi. Ia mengklaim bahwa dirinya menyaksikan anaknya dipukuli dan diseret oleh beberapa orang yang diduga oknum polisi di Polres Polman.
“Saya melihat anak saya diseret dan dipukuli. Anakku sempat meminta minum, tapi tetap dipaksa keluar,” ujar Nasriah dalam pernyataan yang viral di sejumlah media online. Nasriah sendiri juga berada dalam tahanan sebagai jaminan atas kasus suaminya saat insiden tersebut terjadi.
Menanggapi tuduhan ini, Kapolres AKBP Anjar Purwoko meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.
Ia mengimbau agar semua pihak memberikan waktu kepada Propam Polda Sulbar untuk menyelesaikan penyelidikan secara tuntas.
“Kami mohon masyarakat bersabar. Kami akan transparan dalam penyelidikan ini, dan kami meminta masyarakat untuk tetap percaya pada proses hukum,” ujar Kapolres.
Kasus kematian tahanan ini memicu berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Namun, Polres Polman menegaskan komitmennya untuk mengungkap fakta dengan seadil-adilnya.
Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung, dan hasilnya akan segera diumumkan ke publik setelah penyelidikan rampung.
Kematian tahanan di lingkungan kepolisian selalu menjadi sorotan, terutama terkait hak asasi manusia. Dalam kasus ini, Polres Polman menghadapi tekanan besar untuk memastikan bahwa penyelidikan berjalan sesuai hukum dan tanpa adanya upaya untuk menutupi fakta.
Masyarakat luas kini menantikan hasil penyelidikan, sementara Polres Polman dan Polda Sulbar berupaya memulihkan kepercayaan publik dengan janji keterbukaan dan tindakan tegas terhadap setiap pelanggaran.
(*bsb)