MAMUJU, Infosulbar.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) resmi menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Basah dan Ancaman Gempa Megathrust. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Sulawesi Barat Nomor 1334 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin, pada Sabtu (23/11/2024).
Status siaga darurat berlaku selama 131 hari, mulai 23 November 2024 hingga Maret 2025. Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang diprediksi meningkat di musim penghujan, seperti tanah longsor dan banjir.
“Status Siaga Darurat Bencana ini diberlakukan agar masyarakat lebih waspada dan siap menghadapi ancaman bencana alam,” ujar Bahtiar. Minggu (24/11/2024).
Menurut Bahtiar, Sulbar masuk dalam kategori Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) dengan tingkat kerentanan yang tinggi.
Beberapa wilayah rawan longsor telah menjadi perhatian utama pemerintah. Ia pun mengungkapkan pengalaman pribadinya saat mengunjungi Kecamatan Nosu, Mamasa, di mana ia harus melewati daerah yang terdampak longsor.
“Daerah kita ini banyak potensi bencana, terutama longsor. Saya melihat langsung bagaimana kondisi medan yang rawan saat musim hujan seperti ini. Masyarakat harus siaga setiap saat,” katanya.
Namun, Bahtiar juga menyoroti keterbatasan yang dimiliki Sulbar dalam menghadapi bencana. Mulai dari kurangnya personel, sarana dan prasarana, hingga penyebaran penduduk yang tidak merata.
“Keterbatasan sumber daya menjadi tantangan besar. Ada penduduk kita yang tinggal di gunung, lembah, jauh dari jangkauan. Ini membuat kami harus bekerja lebih keras memastikan semua siap siaga,” tegasnya.
Selain kesiapsiagaan menghadapi bencana, status darurat ini juga dimaksudkan untuk mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulbar. Bahtiar menegaskan bahwa tim penanggulangan bencana akan dilibatkan sebagai pendukung, terutama dalam situasi darurat di tempat pemungutan suara (TPS).
“Kita berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk, tapi jika ada keadaan emergency di TPS, tim ini juga menjadi garda pendukung selain TNI dan Polri,” ungkap Dirjen Politik dan Pemerintah Umum Kemendagri tersebut.
Bahtiar mengimbau seluruh masyarakat Sulbar untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di tengah intensitas curah hujan yang tinggi saat ini. Langkah ini juga diperkuat dengan apel kesiapsiagaan yang dijadwalkan pada Senin mendatang.
“Lebih baik kita bersiap daripada terlambat. Saya sengaja menetapkan status ini agar semua unit terkait bisa lebih sigap,” tutupnya.
Dengan berbagai tantangan dan potensi bencana yang ada, Pj Gubernur Sulbar mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan instansi terkait untuk terus bekerja sama memastikan keselamatan dan kenyamanan warga di tengah cuaca ekstrem.
Langkah-langkah nyata ini menjadi bukti bahwa Sulbar siap menghadapi musim penghujan dengan semangat siaga penuh demi keselamatan warganya.
(*Bsb)