Polewali, Infosulbar.com – Ratusan warga Desa Lekopaddis menggelar aksi unjuk rasa pada Kamis, 13 Juni 2024, di depan kantor Bupati Polewali Mandar. Mereka menuntut pemberhentian Kepala Desa yang diduga telah melakukan penyelewengan anggaran Dana Desa. Polewali, (13/6/2024)
Aksi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi ricuh setelah massa merasa penjelasan dari Kepala Inspektorat tidak memuaskan.
PJ Bupati Polewali Mandar, Muh Ilham Borahima, bersama Kepala Inspektorat menemui massa untuk memberikan penjelasan terkait proses audit anggaran Dana Desa yang masih berlangsung.
Namun, warga menuding bahwa Kepala Inspektorat memiliki hubungan keluarga dengan Kepala Desa sehingga audit yang dilakukan tidak maksimal.
Ketegangan meningkat ketika massa mulai merangsek maju dan berusaha menyerang Kepala Inspektorat, menyebabkan kericuhan di dalam kantor bupati.
Kericuhan tersebut berujung pada aksi saling kejar dan baku hantam antara massa dengan aparat kepolisian dan Satpol PP yang berusaha menahan aksi anarkis. Seorang warga mengaku terkena pukulan dari seorang pejabat saat kericuhan berlangsung.
Aksi ini dipicu oleh dugaan penggelapan Anggaran Dana Desa ratusan juta rupiah yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Lekopaddis. Meski audit telah berjalan hampir sebulan, hasilnya belum menunjukkan titik terang.
Usai pertemuan dan dialog dengan massa, PJ Bupati Polman, Muh Ilham Borahima, berjanji akan terus mengawal kasus dugaan korupsi tersebut.
“Kami akan terus memantau perkembangan hasil audit yang dilakukan inspektorat. Jika memang ada indikasi korupsi, harus ditangani pihak berwajib karena ini masuk ranah pidana,” ujar Muh Ilham kepada awak media.
Pj. Bupati menambahkan bahwa persoalan ini berada di zona ranah hukum dan oleh karena itu pihaknya berpedoman pada asas praduga tak bersalah.
“Kami akan menurunkan auditor independen untuk mengkaji permasalahan ini. Tim ini akan dipimpin oleh A. Bebas Manggasali, Sekda Kabupaten Polman,” tegasnya.
Koordinator aksi, Darmawan Muhdir, menyatakan bahwa pembentukan tim independen oleh PJ Bupati memberikan harapan baru bagi warga Desa Lekopaddis.
“Kami tidak percaya hasil audit dari inspektorat. Dengan adanya tim independen, kami berharap kasus ini bisa ditangani dengan adil,” ujar Darmawan.
Terkait insiden pemukulan, Darmawan membenarkan bahwa salah satu rekannya terkena pukulan oleh pejabat inspektorat dan telah dilakukan visum.
“Teman kami menjadi korban pemukulan dan kasus ini sudah ditangani pihak berwajib,” jelasnya.
Aksi unjuk rasa ini dilakukan untuk menuntut kejelasan atas audit Dana Desa Lekopaddis yang sampai saat ini belum ada titik terang. Warga berharap tim independen yang dipimpin oleh Sekda A. Bebas Manggasali dapat memberikan hasil yang objektif dan adil dalam kasus ini. Pungkas Darmawan.
(Infosulbar.com/Mul)