POLMAN, Infosulbar.com — Menjelang Pemilu 2024, Polres Polewali Mandar (Polman) menggelar simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) sebagai langkah proaktif dalam mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Pancasila Pekkabata, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, pada Senin (26/8/2024).
Simulasi ini menampilkan berbagai skenario menegangkan yang menggambarkan situasi yang mungkin terjadi selama proses pemilihan umum. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan personel kepolisian dalam menghadapi berbagai tantangan yang berpotensi mengganggu jalannya pemilu.
Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, mengungkapkan bahwa pihaknya mengerahkan 2/3 dari kekuatan personel untuk mengamankan setiap tahapan pemilu.
“Untuk mengantisipasi atau untuk mendukung kegiatan pilkada ini, 2/3 dari kekuatan kami dikerahkan untuk mengamankan sistem kota ini. Kita juga memaksimalkan untuk mengamankan setiap tahapannya,” ujarnya.
Dalam simulasi yang digelar pada pagi hari tersebut, turut digambarkan skenario adanya tuntutan hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang tidak sesuai dengan keinginan salah satu pasangan calon (Paslon). Skenario ini memperlihatkan adanya potensi gejolak dari kelompok-kelompok yang tidak setuju dengan hasil kontestasi yang ada dan berlanjut hingga ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Meski demikian, simulasi ini menunjukkan bahwa proses pemilu tetap dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan tertib.
Kapolres Anjar Purwoko menambahkan bahwa seluruh unit mobil dan sarana-prasarana yang dimiliki Polres dan Polsek dikerahkan dalam simulasi ini.
“Untuk unit mobil semua kita kerahkan dari sarana-prasarana, dari Polres dan juga Polsek. Mulai dari kendaraan untuk penanggulangan huru-hara sampai juga dengan pencegahan preventif-preventifnya dari humas, kesehatan, raimasnya juga semua kita kerahkan untuk memaksimalkan dalam proses pengamanan pilkada ini,” katanya.
Lebih lanjut, Kapolres Polman mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Polman untuk menjadikan momen pemilu ini sebagai ajang pendidikan demokrasi yang baik.
“Kami berharap semua bisa menjunjung tinggi demokrasi yang ada dengan hal yang positif. Ketika komplain atau berkeberatan dengan apa yang terjadi ataupun hasil yang ada, kita gulirkan ke ranahnya, sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas AKBP Anjar Purwoko.
Ia juga menekankan agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis atau mengganggu ketertiban selama Pilkada berlangsung, mengingat dampaknya yang bisa menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat dan stakeholder lainnya.
“Karena banyak masyarakat dan stakeholder yang juga akan berdampak dan menghambat pada aktivitas sehari-hari, jangan sampai itu terjadi. Jadi semua harus saling menghormati, saling menghargai,” tambahnya.
Dengan adanya simulasi ini, Polres Polman berharap mampu menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan aman, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam pemilu secara damai dan tertib.
(*Mull)