POLMAN, Infosulbar.com — Desa Buku, Kecamatan Mapilli, menjadi titik perhatian pada Senin sore dengan terselenggaranya acara “Ngopi di Buku” (Ngobrol Politik di Desa Buku – Mapilli), mempertemukan masyarakat lokal dengan pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar, KH Syibli dan Zainal Abidin, yang dikenal dengan slogan “PASTi”.
Pertemuan ini menjadi wadah bagi warga untuk berdialog langsung dan mengupas gagasan serta visi yang dibawa pasangan ini untuk kesejahteraan Polewali Mandar. Rabu, (13/11/24)
KH Syibli membuka diskusi dengan penekanan tegas pada pentingnya pemahaman politik yang benar di tengah masyarakat.
“Politik sejati adalah amanah untuk melayani, bukan sekadar alat manipulasi atau tipu daya. Kami ingin mengembalikan politik sebagai sarana membawa kesejahteraan bagi rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi,” ujar KH Syibli penuh semangat.
Komitmen pasangan ini semakin nyata melalui program unggulan “Satu Sarjana, Satu Rumah,” yang bertujuan agar setiap keluarga di Polewali Mandar memiliki setidaknya satu lulusan perguruan tinggi.
Sebagai pemilik Universitas Al Asy’ariah Mandar (Unasman), Syibli berkomitmen membuka akses pendidikan tinggi bagi masyarakat pesisir dan pelosok. “Kita ingin pendidikan menjadi pilar utama dalam membangun masa depan Polewali Mandar,” tambahnya.
Menambahkan perspektif lain, Sayyid Zaki Al Mahdali, tokoh masyarakat Desa Buku, menyoroti makna politik dari sudut pandang spiritual.
“Politik tidak hanya soal duniawi, tetapi juga tanggung jawab di akhirat. Jangan sampai kita memilih pemimpin yang hanya menjanjikan perubahan tetapi tak berbuat apa-apa,” serunya, mengingatkan warga untuk memilih pemimpin yang mengedepankan masa depan dunia dan akhirat.
KH Syibli juga memperkenalkan program ambisius untuk nelayan di Polewali Mandar melalui “Mall Sandeq’U”, pusat ekonomi tiga lantai yang dirancang khusus untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas pesisir. Mall Sandeq’U akan memiliki fungsi-fungsi spesifik:
- Lantai Pertama: Pusat pelelangan ikan, menyediakan akses langsung bagi nelayan untuk menjual hasil tangkapan dengan harga lebih bersaing.
- Lantai Kedua: Area toko dengan perlengkapan nelayan dan Bank Nelayan yang menawarkan layanan simpan pinjam serta pembiayaan usaha, mendukung kebutuhan finansial nelayan.
- Lantai Ketiga: Restoran seafood khas Polewali Mandar yang diharapkan dapat menarik wisatawan dan memperkenalkan kuliner lokal ke tingkat lebih luas.
“Mall Sandeq’U ini menjadi bukti komitmen kami bagi kesejahteraan nelayan dan ekonomi lokal Polewali Mandar. Dengan fasilitas ini, kita berharap Polewali Mandar bisa lebih maju, diakui tidak hanya secara nasional tetapi juga internasional,” tutup KH Syibli dengan optimisme yang menggebu.
Pertemuan politik ini menggambarkan tekad pasangan “PASTi” untuk membangun Polewali Mandar dengan fondasi pendidikan dan ekonomi kuat, membawa harapan baru bagi masyarakat pesisir dan menjadi bukti nyata langkah awal menuju kesejahteraan yang lebih merata.
(*Bsb)