Polman, Infosulbar.com – Masyarakat yang sering melewati lampu merah perempatan Kejaksaan di Polman, Kabupaten Polewali Mandar, mengungkapkan keprihatinannya terhadap aksi open donasi yang kerap dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan Yayasan Sahabat Peduli Sesama Celebes dari Kota Parepare. Minggu,(23/6/2024)
Aksi ini dilakukan untuk mengumpulkan dana bagi Ramadan Parel, seorang anak yang sakit dan berada di Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
Menurut keterangan Ibrahim Tahir, koordinator aksi open donasi yang ditemui oleh Infosulbar.com, rombongan mereka berjumlah empat orang dan telah beraksi selama dua hari di Polman. Hasil dari donasi tersebut diklaim telah ditransfer via rekening keluarga Ramadan Parel.
“Kami dari Yayasan Peduli Sesama Celebes yang beralamat di Kota Parepare,” ujar Ibrahim.
Namun, pernyataan dari warga sekitar perempatan lampu merah kantor kejaksaan bertolak belakang dengan informasi yang diberikan oleh koordinator aksi.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa rombongan tersebut sudah lama melakukan kegiatan open donasi, bahkan sebelum Idul Adha.
“Kami perhatikan mereka bukan orang Polman, namun kami biarkan karena mereka menggunakan kostum beratribut. Kami kira mereka sudah berkoordinasi dengan pemerintah Polman,” tutur warga tersebut.
Meskipun demikian, Ibrahim Tahir mengakui bahwa rombongannya belum pernah melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, baik kelurahan, dinas sosial, maupun pemerintah Kabupaten Polman.
Masyarakat pengguna jalan berharap agar aksi semacam ini yang tidak pernah berkoordinasi dengan pemerintah dapat ditertibkan. Terlebih lagi, donasi yang dikumpulkan di Sulawesi Barat namun diminta dari warga Parepare, Sulawesi Selatan, dinilai janggal oleh masyarakat setempat.
“Masa orang Sulsel lebih tahu tentang warga kita di Sulbar dibanding kita sendiri? Memangnya kita ini tidak peduli sesama masyarakat Sulbar?” ujar seorang pengguna jalan.
Diharapkan pemerintah yang berwenang dapat segera menertibkan aksi open donasi yang tidak jelas dan dilakukan di tengah jalan, mengingat kegiatan tersebut juga dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan.
(Infosulbar.com/Mul)