Polewali Mandar, Infosulbar.com – Minggu pagi, tragedi kebakaran hebat mengguncang Dusun Tuttula, Desa Tuttula, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar. Ahad, (28/7/2024)
Insiden ini mengakibatkan dua balita tewas dan kerugian materiil mencapai Rp 150 juta. Personil Polsek Tapango yang didukung oleh Polres Polman bergerak cepat ke lokasi kejadian.
Kapolsek Tapango, Ipda Rahman, yang memimpin langsung operasi bersama Perwira Pengawas (Pawas) dan Piket Fungsi Polres Polman, menjelaskan bahwa kebakaran berawal sekitar pukul 07.10 WITA.
“Korban, Lk. Jumaali (31), berada di atas rumah panggung kayunya bersama dua anaknya yang masih kecil. Saat hendak membuat kopi dan menyalakan kompor gas, terjadi percikan api yang memicu ledakan,” ungkap Ipda Rahman.
Jumaali mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan segera berlari turun dari rumah, namun anak-anaknya, MA (5) dan MK (2 bulan), masih berada di dalam rumah. Usaha Jumaali dan istrinya, Pr. Rahmawati (31), untuk menyelamatkan anak-anak mereka terhalang oleh kobaran api yang semakin membesar.
Warga sekitar berupaya memadamkan api secara manual hingga armada pemadam kebakaran tiba di lokasi. “Koordinasi dengan Puskesmas Pelitakan dan RSUD dilakukan untuk penanganan korban jiwa dan luka bakar,” ujar Ipda Rahman.
Kerugian materil diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan oleh Sat Reskrim Polres Polman, namun dugaan awal menunjukkan kebocoran pada regulator atau selang regulator yang memicu ledakan tabung gas tiga kilogram.
“Korban luka saat ini dirawat di RSUD, sementara korban jiwa akan dimakamkan di TPU Desa Tuttula pada hari Minggu, 28 Juli 2024, sekitar pukul 12.00 WITA,” tutup Ipda Rahman. Dua kakak beradik tewas dalam insiden tersebut, sementara Jumaali dan istrinya kini dirawat di Rumah Sakit Andi Depu akibat luka bakar serius.
Tim pemadam kebakaran yang dipimpin oleh Danru Abd. Rahim dan Wadanru Abd. Kahar menggunakan berbagai teknik pemadaman, termasuk pendinginan, penyelimutan, urai, lokalisir/isolasi, dan pemutusan rantai unsur-unsur api.
Meskipun upaya heroik mereka dengan bantuan empat unit armada berhasil memadamkan api dalam 19 menit, waktu seolah berhenti bagi Rahmawati dan anaknya, Muh Gufran, yang menyaksikan rumah dan dua anggota keluarga mereka lenyap dalam kobaran api.
Tragedi ini mengingatkan kita semua akan pentingnya selalu waspada dan memeriksa kelayakan alat-alat rumah tangga, terutama yang berkaitan dengan gas dan listrik, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
(*Mull)