POLMAN, Infosulbar.com – Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, turut mendampingi Wakapolda Sulbar, Brigjen Pol Rachmat Pamudji, dalam menghadiri acara Sandeq Heritage Festival (SHF) 2024 yang digelar di Pantai Tanjung Silopo, Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Senin (16/9/24). Acara ini mendapat perhatian luas dan dihadiri berbagai pejabat penting serta tokoh masyarakat.
Sejumlah tamu kehormatan turut memeriahkan acara ini, termasuk Sekprov Sulbar, DR. Muhammad Idris, M.Si., Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulbar, Abdul Rahim, S.Ag., M.H., Danlanal Mamuju, Letkol Laut (P) Dedi Andriytno, S.H., Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulbar, DR. H. Mithhar, S.Pd., M.Pd., Anggota DPRD Provinsi Sulbar, Syamsul, S.IP., M.Si., Pj. Bupati Polman, Ilham Borahima, Bupati Majene, Amdi Achmad Syukri Tammalele, Dandim 1402 Polmas, Letkol Czi Sabar Chandra Gufta Panjaitan, S.Sos., serta Kepala BNNK Polman, Syabri Syam, S.Pd., M.Si.
Selain itu, dua calon Gubernur Provinsi Sulbar, H. Ali Baal Masdar dan Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.Tp., IPU., ASEAN. Eng., turut hadir di tengah-tengah ribuan masyarakat yang antusias menyaksikan pelepasan perahu Sandeq dalam rangkaian festival budaya ini.
Sandeq Heritage Festival (SHF) 2024 diselenggarakan dengan tujuan utama melestarikan perahu Sandeq, salah satu bentuk warisan budaya maritim kebanggaan masyarakat Sulawesi Barat. Sebagai warisan budaya yang telah diakui, Sandeq memiliki nilai historis dan kultural yang kuat bagi masyarakat nelayan dan pelaut di Sulbar.
SHF bertujuan agar Sandeq terus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya bagi masyarakat pesisir, namun juga bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah.
Dalam pidatonya, Wakapolda Sulbar, Brigjen Pol Rachmat Pamudji, menekankan pentingnya pelestarian warisan budaya maritim sebagai bagian dari identitas nasional.
“Perahu Sandeq bukan hanya kebanggaan masyarakat Sulbar, tapi juga bagian dari kekayaan budaya maritim Indonesia yang harus terus dijaga,” ujarnya.
Kapolres Polman, AKBP Anjar Purwoko, dalam kesempatan tersebut juga memberikan apresiasi penuh terhadap penyelenggaraan festival ini. Ia menyampaikan bahwa kehadiran aparat kepolisian dalam acara budaya ini merupakan wujud dari sinergi antara pihak keamanan dan masyarakat.
“Partisipasi kami tidak hanya untuk memastikan kelancaran acara, tapi juga untuk mempererat hubungan antara aparat keamanan dengan masyarakat, terutama dalam menjaga tradisi yang kaya akan sejarah seperti ini,” ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan pelepasan perahu Sandeq oleh Pj. Gubernur Sulbar, DR. Bahtiar Baharuddin, M.Si. Pelepasan ini disambut riuh oleh masyarakat yang hadir, dengan harapan bahwa Sandeq Heritage Festival dapat menjadi agenda tahunan yang terus dilestarikan.
Acara berlangsung meriah dengan berbagai hiburan tradisional yang semakin memeriahkan suasana di Pantai Tanjung Silopo.
Kehadiran sekitar 1.000 warga di lokasi festival menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap acara ini. Mereka berharap Sandeq Heritage Festival dapat menjadi ikon kebudayaan yang tidak hanya memperkuat kebanggaan lokal, tetapi juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai daerah.
Sandeq Heritage Festival adalah momentum penting dalam pelestarian budaya Sulbar. Selain sebagai upaya untuk menjaga warisan nenek moyang, festival ini juga menjadi ajang untuk memperkuat identitas budaya masyarakat lokal di tengah perkembangan zaman yang semakin modern.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan festival ini tidak hanya menjadi sebuah perhelatan tahunan, namun juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Sulawesi Barat, melibatkan seluruh unsur masyarakat hingga generasi mendatang.
Sandeq, sebagai simbol kebanggaan dan kekuatan budaya maritim, diharapkan terus mengarungi samudera waktu, membuktikan bahwa tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan, memperkuat kebersamaan dan persatuan di tengah masyarakat.
(*Hprs/Bsb)