POLMAN, Infosulbar.com – Sosialisasi pencegahan demam berdarah dengue (DBD) diselenggarakan di Kantor Desa Anreapi, Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), dengan kehadiran Bhabinkamtibmas Kelurahan Anreapi, Bripka Amir Mashudi, yang turut berpartisipasi menggerakkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini. Selasa (29/10/2024)
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Anreapi, Masrullah S.STP., M.Adm. KP, serta Lurah Anreapi, Agus Armun, S.IP. Tak ketinggalan pemateri dari Dinas Kesehatan Kabupaten Polman, Syaiful Ishak, S.Kep., dan tenaga medis Puskesmas Anreapi, Irmayanti, S.Km., yang memberikan wawasan tentang aspek kesehatan masyarakat.
Para kepala lingkungan, staf kelurahan, serta peserta pelatihan juga ikut andil dalam diskusi yang penuh antusias.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat terkait gejala, penyebab, serta pencegahan demam berdarah, sebuah penyakit yang telah menjadi ancaman kesehatan bagi masyarakat luas.
Dalam penjelasannya, Bripka Amir Mashudi menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan guna memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
“Kami mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam memberantas sarang nyamuk dan menjaga lingkungan tetap bersih,” ujar Bripka Amir Mashudi. “Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban setiap warga untuk melindungi diri dan keluarganya dari ancaman DBD.”
Sementara itu, tim kesehatan memberikan edukasi terkait gejala demam berdarah, seperti demam tinggi, nyeri otot, dan munculnya ruam pada kulit.
Mereka juga memberikan informasi mengenai tindakan preventif, termasuk penerapan 3M (menguras, menutup, dan mengubur), serta menghimbau agar masyarakat aktif melakukan fogging secara rutin, khususnya pada area yang rentan.
Interaksi yang interaktif terlihat ketika peserta sosialisasi mengajukan berbagai pertanyaan seputar pencegahan demam berdarah, di mana mereka menunjukkan kepedulian terhadap kondisi kesehatan lingkungan sekitar.
“Antusiasme peserta sangat tinggi, dan kami harap melalui sosialisasi ini, masyarakat bisa semakin waspada serta mengambil tindakan pencegahan,” tambah Bripka Amir. “Semoga langkah-langkah preventif yang kami sampaikan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.”
Sosialisasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang efektif untuk menekan angka kasus demam berdarah di wilayah Anreapi, sekaligus memperkuat kolaborasi antara pihak kecamatan, aparat kelurahan, dan masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan.
(*Hprs/Bsb)