POLMAN, Infosulbar.com – Sebuah langkah bijak dan humanis ditunjukkan oleh Polsek Binuang, melalui Bhabinkamtibmas Desa Mirring, Bripka Abd. Rahman, dalam menyelesaikan kasus pengeroyokan yang sempat memanas di Desa Mirring, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar.
Pendekatan dialogis dan mediasi di Kantor Polsek Binuang berujung damai, menciptakan solusi kekeluargaan tanpa perlu melibatkan jalur hukum. pada Selasa (7/1/25)
Kejadian bermula pada Selasa, 31 Desember 2024, sekitar pukul 18.00 WITA, saat Muh. Hafis (21) melintas dengan sepeda motor di depan rumah Alfian (23).
Tanpa sebab yang jelas, Alfian menghentikan Hafis, lalu melayangkan pukulan. Tidak lama kemudian, Herman (42) datang dan turut terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
Merasa dirugikan, Hafis melaporkan insiden ini kepada Bhabinkamtibmas Desa Mirring, Bripka Abd. Rahman.
Menanggapi laporan tersebut, Bripka Abd. Rahman bersama aparat keamanan lainnya segera mengambil langkah cepat dengan memanggil kedua belah pihak beserta orang tua mereka untuk melakukan mediasi di Kantor Polsek Binuang.
Melalui pendekatan dialog yang penuh pengertian, Bhabinkamtibmas menjelaskan pentingnya menjaga keharmonisan masyarakat dan menyelesaikan konflik dengan cara musyawarah.
Setelah perbincangan intensif dan disertai komitmen untuk saling memaafkan, kedua pihak sepakat berdamai tanpa melanjutkan kasus ke ranah hukum.
Langkah ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat setempat. Warga merasa aman dan tenang berkat peran aktif aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Kapolsek Binuang, Iptu Muh. Rum Kasim, melalui Bhabinkamtibmas Desa Mirring, Bripka Abd. Rahman, menyampaikan bahwa penyelesaian masalah secara damai dan kekeluargaan adalah langkah terbaik dalam membangun masyarakat yang harmonis.
“Pendekatan humanis ini menjadi prioritas kami dalam menangani setiap persoalan di masyarakat. Ini bukan hanya soal menyelesaikan masalah, tetapi juga menciptakan kedamaian yang berkelanjutan,” ujarnya.
Komitmen Polsek Binuang dalam pendekatan humanis menunjukkan bahwa kehadiran polisi di tengah masyarakat bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga mediator yang mampu menyatukan perbedaan.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat lain untuk mengedepankan dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan konflik.
Dengan langkah ini, Polres Polman kembali menegaskan jati dirinya sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan keharmonisan di wilayah Kabupaten Polewali Mandar.
(Hprs/Mul)