Infosulbar.com, Mamasa, Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Mamasa sejak 21 hingga 22 Mei 2024 telah menyebabkan bencana alam tanah longsor di berbagai titik di empat kecamatan. Bencana ini tidak hanya mengisolir sejumlah desa, tetapi juga menimbun badan jalan poros Nasional Mamasa-Mamuju jalur Mambi, memutus akses transportasi dan komunikasi di daerah tersebut. Kamis, (23/5/2024)
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa, terdapat 14 titik longsor yang tersebar di tiga kecamatan dan 14 desa.
Dampaknya sangat parah, dengan puluhan rumah warga rusak dan akses jalan trans Mamuju-Mamasa tertutup total.
Warman, Kepala Desa Saluassing, Kecamatan Bambang, melalui sambungan WhatsApp mengonfirmasi bahwa akses jalan di lima desa terputus total.
“Masyarakat kami terisolir, lampu listrik sudah padam selama tiga malam, dan kami kesulitan mendapatkan air bersih,” kata Warman.
Akibat bencana ini, sekitar 160 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, dengan sebagian besar mencari perlindungan di rumah keluarga.
Di Desa Saluassing sendiri, 35 rumah, yang terdampak, bahkan beberapa rumah rata dengan tanah, satu sekolah, satu rumah ibadah, serta lahan sawah seluas 2,5 hektar dan kebun seluas 1 hektar mengalami kerusakan. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar.
Meskipun tidak ada korban jiwa, luka berat, atau hilang, dampak psikologis dan material yang ditimbulkan sangat signifikan.
“Jumlah korban jiwa tidak ada, korban luka berat tidak ada, korban luka ringan tidak ada, korban hilang tidak ada. Namun, sekitar 160 orang mengungsi ke rumah keluarga,” tambah Warman.
Secara keseluruhan, masyarakat yang terdampak bencana ini mencapai 1.116 jiwa dari 316 kepala keluarga. Selain itu, 10 unit rumah rusak parah dan 2 unit kendaraan roda dua mengalami kerusakan.
Pemerintah Kabupaten Mamasa bersama BPBD dan relawan setempat terus berupaya untuk membuka kembali akses jalan dan memberikan bantuan darurat kepada warga yang terdampak.
Evakuasi dan distribusi bantuan makanan, air bersih, serta kebutuhan dasar lainnya menjadi prioritas utama.
Bencana ini menggugah solidaritas dari berbagai pihak untuk memberikan bantuan dan dukungan.
Masyarakat di luar daerah diimbau untuk memberikan bantuan baik dalam bentuk materi maupun tenaga untuk membantu proses pemulihan di Mamasa.
Bencana longsor di Kabupaten Mamasa ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapan menghadapi kondisi darurat.
Seluruh pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mengatasi dampak bencana dan memulihkan kembali kehidupan masyarakat yang terdampak.
Mari kita bersama-sama membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Mamasa yang sedang menghadapi masa sulit ini.
(Infosulbar.com/Mul)