POLMAN, Infosulbar.com – Kampanye dialogis pasangan calon bupati dan wakil bupati Polewali Mandar, KH Syibli dan Zainal Abidin, berlangsung dinamis di Dusun Parreddeang, Kecamatan Mapilli. Dalam suasana penuh antusiasme, warga memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan berbagai persoalan utama yang mereka hadapi, mulai dari sulitnya akses pupuk, buruknya pengelolaan sampah, hingga keterbatasan pendidikan. Senin, (25/11/24)
Rendi, seorang pemuda setempat, membuka diskusi dengan menyoroti kelangkaan pupuk yang memengaruhi produktivitas petani. “Pupuk semakin sulit kami dapatkan, dan ini berdampak langsung pada hasil panen,” keluhnya.
KH Syibli langsung merespons dengan memaparkan program One Village, One Company dan One Village, Two Entrepreneurs.
“Kami akan menghadirkan perusahaan berbasis desa yang fokus pada sektor lokal, termasuk pertanian. Selain itu, setiap desa akan memiliki minimal dua pengusaha baru untuk mendukung distribusi pupuk yang lebih baik,” ujarnya.
Tak hanya itu, pasangan ini juga mengusung program KAWAIKA (Kawasan Industri Kakao Kabupaten Polewali Mandar) yang digadang mampu memaksimalkan potensi kakao sebagai komoditas unggulan.
“Kami akan memproses hasil panen petani menjadi produk bernilai tambah, dengan dukungan penuh teknologi digital untuk distribusi dan pemasaran,” tegas KH Syibli.
Isu pengelolaan sampah yang buruk turut mencuat. Fadli, salah satu peserta, mengungkapkan keresahannya. “Sampah menumpuk di mana-mana, kami butuh solusi nyata,” katanya.
Menjawab hal ini, KH Syibli menawarkan program inovatif PASTi – Program Sampah Tukar Duit. “Kami akan menjadikan sampah sebagai sumber penghasilan dengan melibatkan seluruh masyarakat. Tidak hanya lingkungan bersih, tapi juga memberikan nilai ekonomi,” jelasnya.
Nasrun, seorang tokoh masyarakat, menyoroti minimnya akses pendidikan bagi anak-anak di Parreddeang. “Kami ingin anak-anak bisa mengenyam pendidikan tinggi tanpa terkendala biaya,” ungkapnya.
KH Syibli memperkenalkan program Satu Rumah Tangga, Satu Sarjana, yang akan memastikan setiap keluarga di Polman memiliki akses ke pendidikan tinggi. “Kami ingin mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di tingkat nasional bahkan global,” tandasnya.
Kampanye ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Polman dari Fraksi PKB, Amiruddin, yang menyerukan dukungan penuh kepada pasangan Syibli-Zainal. “Mereka adalah pemimpin yang membawa visi besar untuk Polman. Mari kita menangkan pasangan nomor 3,” serunya.
H, Nurdin Tahir, Ketua Fraksi PKB DPRD Polman, menepis isu adanya perpindahan dukungan simpatisan PKB di Mapilli. “Masyarakat di sini tetap setia. Tidak ada suara yang berpaling ke pasangan lain,” ujarnya dengan yakin.
Di akhir acara, KH Syibli menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kesejahteraan imam masjid dan pegawai syara’.
“Hanya pemimpin yang paham agama yang mampu benar-benar meningkatkan derajat mereka. Jika ada janji serupa dari pasangan lain, itu hanya sekadar janji politik,” tegasnya.
Ratusan warga yang hadir menyatakan dukungan penuh kepada pasangan Syibli-Zainal, berharap program yang ditawarkan dapat membawa perubahan nyata bagi Polewali Mandar.
Kampanye ini tidak hanya mengobarkan semangat, tetapi juga membangun harapan baru untuk masa depan Polman yang lebih sejahtera.
(*Bsb)